Teknologi Mesin
Cuci: Sejarah, Perkembangan dan Jenisnya
Mesin
cuci adalah teknologi yang dirancang untuk mencuci seperti pakaian, handuk,
sprei dan lain-lain. Dengan perkataan lain, istilah mesin cuci dapat
digambarkan sebagai mesin yang menggunakan media air dan cairan pembersih kimia
untuk mencuci. Seiring dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi maka manusia
semakin mencari cara agar teknologi bisa juga membantu dan mempercepat
pekerjaan diruman, baik itu di maupun pekerjaan mencuci piring dan mencuci
baju.
Sejarah dan
perkembangan Mesin Cuci
Mesin
cuci baju memiliki sejarah yang cukup panjang dan menjadi salah satu benda yang
senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan pemikiran
manusia. DImana Cikal bakal mesin cuci sendiri dimulai dari papan penggilas
biasa yang umumnya terbuat dari kayu. Lalu berkembang menjadi mesin raksasa
dengan bagian-bagian yang terbuat dari kayu.Selanjutnya mesin dengan beberapa
bagian terpisah untuk melakukan proses pencucian dan pengeringan. Dan kini
tesedia mesin cuci dua tabung hingga mesin cuci satu tabung yang lebih praktis
dan bentuknya lebih mungil.
Proses
mencuci baju di sungai berlangsung cukup lama, bahkan di Indonesia sendiri
masih banyak dilakukan hingga kini. Terutama di daerah-daerah pedesaan yang
memiliki aliran air yang jernih. Dengan memanfaatkan aliran sungai, noda dan
kotoran diharapkan bisa bersih dan ikut mengalir bersama air tersebut.
Bagi
mereka yang tidak mencuci baju di sungai, biasanya akan merendam baju mereka
dalam sebuah wadah bejana yang kemudian dipanaskan. Setelah itu pakaian
diangkat, dicuci dan dipilin juga dipukul-pukul dengan tongkat kayu untuk
membersihkan kotoran. Baru setelah itu baju dibilas.
Penggunaan
sabun cuci mulai dikenal sejak abad ke-16, dimulai di benua Eropa tepatnya di
Sapo Hill, Roma. Jangan bayangkan sabun cuci yang wangi dan berbusa seperti
deterjen yang ada saat ini, karena sabun cuci zaman itu dibuat dari bahan lemak
hewan, abu bahkan air seni! Tidak hanya mencuci sendiri, pada abad ke-18 dan
ke-19, wash house atau rumah cuci bersama mulai dikenal di benua Biru. Rumah
cuci bersama ini biasanya memiliki dua kolam, yakni untuk kolam pencucian dan
kolam pembilasan. Air yang digunakan di wash house ini biasanya berasal dari
mata air atau mengambil aliran air sungai. Meskipun tetap mencuci menggunakan
tangan, paling tidak di tempat ini orang bisa mencuci baju tanpa harus takut
pada air yang deras dan tentunya terik matahari.
Penemu Mesin Cuci
Pada
awalnya, papan penggilasan yang terbuat dari kayu menjadi alat bantu mencuci
baju. Dalam perkembangannya, bagian bergerigi yang ada di papan penggilasan ini
diganti dengan logam. Hal ini terjadi pada tahun 1851 dimana seorang
berkebangsaan Amerika bernama James King membuat inovasi mesin cuci berbentuk tong
drum. Drum pada mesin ini digunakan untuk menampung air selama proses mencuci. Lalu
pada tahun 1858, Hamilton Smith mematenkan sebuah mesin cuci berputar yang
sudah dilengkapi dengan selang dan tangkai pemutar di tengah tong. Di mana tong
ini digunakan untuk menampung air dan pakaian.
Tiga
tahun kemudian yakni tahun 1861, mesin cuci ini dilengkapi dengan wringer atau
gilasan pemeras yang terbuat dari beberapa kayu panjang yang bentuknya bulat
sempurna. Karena belum ada listrik, alat ini digerakkan dengan diengkol untuk
membantu memeras air dari baju yang dicuci. Dalam perkembangannya, mesin cuci
masih digerakkan dengan bahan bakar bensin.
Teknologi
semakin berkembang di mana pada tahun 1874 seorang yang bernama William
Blackstone menciptakan sebuah mesin cuci yang bisa mencuci kotoran lumpur dari
baju dimana mesin ini cukup mudah digunakan dan bisa diletakkan di dalam rumah.
Memasuki abad ke 20, tepatnya tahun 1908, terciptalah sebuah mesin cuci listrik
bernama Thor yang diambil dari Mitologi Nordik yang berarti Dewa Petir. Mesin
cuci ini diciptakan oleh Alva J. Fisher dan dikeluarkan oleh perusahaan bernama
Hurley Machine yang berbasis di Chicago, Illinois. Mesin cuci ini memiliki tong
yang terbuat dari besi yang digunakan untuk menampung airdan pakaian dan sudah
dilengkapi dengan papan pemeras pakaian serta motor mesin. Namun ukuran Thor
masih cukup besar dan bagian di dalamnya cepat berkarat.
Sekitar
tahun 1911 terciptakan mesin cuci bertenaga listrik yang diproduksi masal oleh
perusahaan bernama Upton Machine Company. Dalam perkembangannya perusahaan ini
dikenal dengan nama Whirlpool Corporation. Produsen mesin cuci menghadapi
tantangan berkaitan dengan perkembangan teknologi tersebut, yaitu menemukan
motor yang sesuai dan memastikan bahwa pengguna tidak tersengat listrik.
Pada
awal perkembangannya, mesin cuci menggunakan rantai, sabuk, poros dan roda
gigi. Untuk mengatasi hambatan awal dalam penggunaan mesin cuci, motor tenaga
kuda fraksional mulai digunakan. Kekuatan motor ini biasanya hanya 1/8 atau ¼
daya kuda motor pada mesin pertama, mesin ini diproduksi oleh Westinghouse. Untuk
mencegah sengatan listrik, stator dan rator mesin dibungkus dan dilengkapi
kipas untuk mencegah panas. Dari perspektif kepuasan konsumen, mesin yang akan
mencuci pakaian tanpa merobek-robek perlu dikembangkan. Ini berarti mesin harus
dioperasikan dengan kecepatan yang berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut ,
jatuhnya air ke pakaian pada mesin cuci melalui agitasi perlu dikembangkan
Beatty
Brothers dari Fergus, Ontario merupakan perusahaan pertama yang memproduksi
mesin cuci agitator, menggunakan tabung tembaga nikel atau nikel-kromium
berlapis. Di AS, perusahaan pertama yang mengadopsi teknologi agitator adalah
Maytag. Orientasi vertikal mesin ini menjadi standar industry menggantikan
sumbu putar horizontal pada mesin sebelumnya. Pada
1920-an, lembaran logam dienamel putih menggantikan tabung tembaga dan kaki
besi bersudut.
Dan
pada tahun 1930, John W. Chamberlain menciptakan mesin cuci yang dapat mencuci,
membilas dan memeras baju dalam satu proses dimana fungsi ini adalah fungsi
dasar yang bisa ditemukan di mesin cuci modern. Di tahun 1937 mesin cuci
otomatis pertama dirilis Bendix Corporation. Namun sayang mesin cuci ini bentuknya
belum sempurna dimana mesin yang menggerakkan mesin cuci harus dipantek mati
agar tidak bergerak-gerak saat sedang mencuci. Mesin cuci yang lebih modern
dirilis pada tahun 1947 oleh General Electric. Mesin cuci otomatis ini
menggunakan metode top loading dimana baju dimasukkan ke dalam silinder
vertikal untuk pencucian. Silinder akan melakukan gerakan ke depan dan ke
belakang untuk melenturkan benang kain sehingga air dalam melalui sela-sela
kain untuk membersihkan kotoran di baju. Perkembangan selanjutnya dari mesin
cuci adalah pemasangan alat pengatur waktu yang memungkinkan mesin diset untuk
beroperasi sesuai siklus sehingga pengguna tidak perlu terus memonitor jalannya
mesin cuci.
Pada
awal 1950-an, mesin dengan fitur tombol pengering mulai dipasarkan di Amerika
Serikat yang menggantikan proses memeras pakaian yang bisa menyebabkan
terkilir. Pada 1957, GE memperkenalkan mesin cuci yang dilengkapi dengan 5
tombol untuk mengontrol suhu mencuci, suhu membilas, kecepatan mencuci dan
kecepatan putaran.
Mesin
cuci digerakan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat bergerak dua arah
untuk mengucek pakaian saat di cuci. Motor dihubungkan ke bak cuci atau
agitator dengan belt dan roda pemutar (pully).
Sampai
Tahun 2010-2011 inilah model mesin cuci terbaru yang banyak digunakan oleh
masyarakat di Indonesia kini, dengan fitur-fitur kecanggihan yang luar biasa.
Auto balance speed RPM yang bisa diatur sesukanya sampai otomatis ke tahap
pengeringan sempurna 100% adalah salah satu dari sekian banyaknya fitur canggih
yang lazim digunakan saat ini.
Jenis-jenis Mesin
Cuci
Mesin
cuci terbagi atas dua tipe pengisian yaitu dari depan (front loading) dan dari
atas (top loading).
a. Mesin Cuci Front
Loading
Mesin
cuci front loading atau yang pengisiannya dari depan biasanya proses
pencuciannya sudah otomatis, mulai dari tahap pencucian sampai pengeringan.
Mesin cuci jenis ini biasanya lebih hemat air dan pakaian yang dicuci tidak
mudah rusak karena proses kerjanya tidak menggunakan pulsator dan putaranya
tidak terlalu cepat.
Namun
mesin cuci jenis ini lebih boros listrik dan harganya lebih mahal dibanding
model top loading.
b. Mesin cuci top
loading
Proses
pencucian pada mesin cuci top loading ada yang sudah otomatis dan ada juga yang
tidak. Untuk mesin cuci ini terbagi lagi menjadi jenis 2 tabung (twin tube) dan
1 tabung. Perbedaan ini bukan hanya terletak pada bukaan (tempat pengisian
pakaian) tetapi juga perbedaan dalam hal penggunaan air, listrik, teknologi dan
hasil pencucian.
Mesin
cuci jenis dua tabung paling banyak digunakan di masyarakat karena selain
harganya ekonomis, hasil cucian juga lebih bersih , listrik lebih hemat dan
perawatan yang mudah dan murah termasuk harga spare partnya. Sayangnya mesin
cuci jenis ini cara pengoperasiannya masih manual dimana masih menggunakan
tombol putar mulai dari mencuci,mengeringkan dan membuang air. Demikian juga
proses memindah baju, saat proses mencuci dan mengeringkan masih harus dipindah
dengan manual.
Time Line
perkembangan Mesin cuci:
Demikian
informasi mengenai sejarah dan perkembangan teknologi mesin cuci dari masa
kemasa dan jenis mesin cuci saat ini, semoga bermanfaat.
Referensi:
- http://rofiahnacbonsu.blogspot.co.id/2013/01/sejarah-mesin-cuci_1640.html
- http://kumpulanilmuan.blogspot.co.id/2015/07/penemu-mesin-cuci-hamilton-smith.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_cuci
- https://nurhandayaniweb.wordpress.com/2017/01/10/perkembangan-mesin-cuci-dalam-rumah-tangga/
AHLIBET88 Merupakan Agen Togel Online Dengan Permainan Togel Yang Paling Lengkap serta bonus kemenangan ratusan juta setiap hari
BalasHapusmenang mudah main di situs resmi permainan kartu Online terlengkap terpercaya SARANAPELANGI
BalasHapusjadi tau sekarang sejarahnya
BalasHapusweb www oriflame co id