Selasa, 16 April 2019

GEOKIMIA BATUAN INDUK PRA-TERSIER CEKUNGAN AKIMEUGAH, PAPUA


GEOKIMIA BATUAN INDUK PRA-TERSIER CEKUNGAN AKIMEUGAH, PAPUA


Cekungan Akimeugah terletak di utara basement high (Merauke Ridge) Papua bagian selatan yang memisahkannya dari Cekungan Arafura ke selatan. Cekungan ini Dilihat dari asosiasinya dengan cekungan disekitarnya, cekungan akimeugah berasosiasi dengan cekungan – cekungan yang telah berproduksi hidrokatbondiantaranya Cekungan Papua dan cekungan – cekungan Australia. Dari penelusuran berbagai jurnal dan atikel, literature geokimia akan memberikan gambaran terkait batuan induk aktif yang ada di daerah tersebut.

Peta indeks Cekungan Akimeugah dan Sahul berdasarkan Peta Cekungan Sedimen Indonesia (Badan Geologi, 2009).

Cekungan Akimeugah bermula sebagai cekungan passive margin, yakni cekungan yang terbentuk oleh rifting di tepi utara benua Australia pada saat tepian ini, mengalami peretakan akibat sebagian massa dibagian utaranya mau lepas dan bergerak dari Australia. Dalam retakan ini terbentuk horst dan graben yang di dalam grabennya diendapkan sedimen synrifting Paleozoikum dan Mesozoikum. Kemudian, saat bagian ini lepas dan menjauh dari Australia (drifting) diendapkanlah sedimen syn drifting yang umumnya berupa shale atau batugamping, kejadian ini terjadi sampai Paleogen.


Peta tektonik dan penampang cekungan foreland

Pada umur Neogen, Akimeugah berbenturan dengan Central Range of Papua (Punggung Papua). Sejak itulah Akimeugah bertipe foreland basin. Passive margin Paleozoikum-Neogen ditekuk masuk ke bawah jalur Banda dan Central Range. Kemudian di bagian depan tekukan itu (foredeep) diendapkan sedimen bersifat molassic yang merupakan erosional products dari tinggian di dekatnya.Penekukan dan penguburan oleh sedimen molase bagian foredeep passive margin Akimeugah telah mematangkan batuan induk Paleozoik, Mesozoik, atau Paleogen di dalam graben kemudian migrasi hidrokarbonnya akan bergerak membalik dari foredeep ke forebulge-nya (bagian ke arah updip dari passive margin yang tak ikut tertekuk seperti foredeep) secara lateral, atau bergerak vertikal menuju zone deformasi imbrikasi di wilayah benturan. Kontrol utama cekungan Akimeugah adalah rifting dan drifting pada Paleozoikum Mesozoikum-Paleogen, dan collision pada Neogen (Awang Satyana, pada Agus sabarnas 2011)
Streatgrafi Cekungan Akimeugah

Cekungan Akimeugah terdiri dari endapan pre – kambrian – tersier. Batuan dasar terdiri dari Batuan Gabro berumur pra-kambrian dan Batuan Metamorf. Diikuti oleh pengendapan formasi Dolomit Modio berumur Permian dan Formasi Aiduna yang diendapkan secara tidak selaras. Kemudian secara selaras diendapkan diatasnya formasi-formasi klastik Mesozoikum (Formasi Tipuma, Kopai, Woniwogi, Piniya dan Ekmai), serta beberapa perlapisan karbonat secara lokal. Diatas Formasi Ekmai, ditindih oleh klastik dan batugamping berumur Paleosen – Miosen (Waripi, Lower Yawee, Anggota Adi, dan Upper Yawee) secara tidak selaras. Pengendapan terakhir adalah batulempung marin berumur Miosen akhir hingga Plio-Pleistosen dan karbonat lokal yang terendapkan tidak selaras, yaitu Formasi Buru.

METODE GEOKIMIA
Pendekatan geokimia merupakan proses identifikasi batuan induk  aktif diawali dengan mengevaluasi kuantitas material organic menggunakan parameter Petter and Cassa, 1994. Penentuan kualitas material organic menggunakan diagram modifikasi Van Krevelen dalam Hunt, 1996. Dan Penentuan tingkat kematangan menggunakan parameter Petter and Cassa, 1994. Metode yang digunakan terdiri analisis kandungan TOC,Rock-Eval Pyrolisis, dan pantulan vitrinit (RO).

Identifikasi Batuan Induk
Proses identifikasi interval batuan induk pada cekungan akimeugah dilakukan pada beberapa sumur. Dimana evaluasi batuan induk berfokus pada Formasi Woni – Wogi dan Formasi Aiduna

Kuantitas Material Organik
Identifikasi batuan induk diawali dengan melakukan analisis kuantitas batuan induk dan kemampuan menggenerasikan hidrokatbon. Kuantitas batuan induk dinilai dengan melihat nilai total organic content (TOC) yang dinyatakan dalam satuan presentase berat dari batuan kering. Analisis kuantitas batuan induk dilakukan dengan cara membuat kurva TOC terhadap kedalaman pada interval masing – masing formasi, sebagai berikut :

a) Formasi Woni – Wogi
Formasi Woni-wogi pada umur Cretaceous Awal dengan litologi batupasir, batuserpih, dan batulanau yang tediri dari memiliki nilai kandungan material organik yaitu 0.34 wt% – 2.9 wt% berdasarkan klasifikasi kandungan material organik masuk kedalam kategori Poor – V.Good (Peters dan Cassa, 1994). Dilihat dari kemampuan menggenerasikan  hidrokarbon dengan parameter nilai S1 + S2 (Potential Yield) menunjukkan nilai 0.2 mgHC/g – 6.21 mgHC/g yang masuk dalamkategori Poor-Good (Peters dan Cassa, 1994). Data ini menunjukkan bahwa formasi ini berpotensi untuk menjadi batuan induk.

Kandungan TOC Formasi Woni –Wogi dan Kemampuan menggenerasikan
Hidrokarbon

b) Formasi Aiduna
Formasi Aiduna pada umur Permian dengan litologi batuserpih memiliki nilai kandungan material organik yaitu 0.39 wt% – 3.45 wt% berdasarkan klasifikasi kandungan material organik masuk kedalam kategori Poor – V. Good (Peters dan Cassa, 1994). Dilihat dari kemampuan menggenerasikan hidrokarbon menggunakan parameter nilai S1 + S2 (Potential Yield) dengan nilai 0.33 mgHC/g – 10.47 mgHC/g masuk kedalam kategori Poor-V.good (Peters dan Cassa, 1994). Data ini menunjukkan bahwa formasi ini berpotensi untuk menjadi batuan induk

Kualitas Material Organik
Kualitas material organik mempengaruhi besar atau tidaknya potensi batuan sedimen menjadi batuan induk, yang diwakili oleh tipe kerogen batuan induk. Tipe kerogen dipengaruhi oleh material penyusun dan lingkungan pengendapannya. Tipe kerogen juga menentukan produk akhir batuan induk aktif yang berupa minyak, minyak/gas atau gas. Penentuan tipe kerogen pada penelitian ini menggunakan plot diagram van Krevelen yang dimodifikasi. Modifikasi yang dilakukan adalah mengganti plot rasio H/C terhadap O/C menjadi rasio indeks hidrogen (HI) terhadap Tmaks. Hal ini dilakukan karena sedikitnya analisis yang mendapatkan data H/C, O/C dan indeks oksigen (OI). Analisis kualitas material organik menggunakan nilai Tmax Vs HI, sebagai berikut :

a) Formasi Woni – wogi
Hasil plotting data HI vs Tmax dari 49 sampel pada formasi ini menunjukkan bahwa tipe kerogen pada formasi Woni - wogi miliki Tipe kerogen II – III (Modifikasi Van Kravelen Diagram dalam Hunt 1996) yang didominasi oleh kerogen tipe III (Gas Prone). Data Tmax menunjukkan bahwa formasi ini memiliki tingkat kematangan belum matang – matang

Kualitas Formasi Woni – Wogi

b) Formasi Aiduna
Analisis tipe kerogen berdasarkan data HI Vs Tmaks yang dilakukan pada 22 sample pada formasi Aiduna menunjukkan formasi ini mrmiliki tipe kerogen II – III dimana cenderung akan menghasilkan campuran minyak dan gas yang didominasi tipe III (gas). Selain itu berdasarkan data Tmax, formasi ini telah memasuki jendela kematangan. Dengan tingkat kematangan belum matang – matang.

Kualitas Formasi Aiduna

Kematangan
Analisis kematangan material organik akan menentukan interval kedalaman (jendela kematangan) batuan induk aktif yang menghasilkan hidrokarbon. Analisis kematangan dilakukan dengan melihat nilai reflektansi vitrinit (Ro). Analisis kematangan berdasarkan reflektansi vitrinit (Ro) didasarkan pada nilai pantulan (Ro) yang berasal dari kerogen, khususnya dari vitrinit. Analisis kematangan menggunakan Ro dilakukan dengan menggabungkan keseluruhan sumur sehingga didapat trend dari nilai kematangan secara regional (Gambar 6). Hasil analisis nilai Ro menunjukkan bahwa jendela kematangan pada cekungan ini adalah kedalaman 7000 kaki dibawah pemukaan laut. Hal ini membuktikan bahwa Formasi Woni – Wogi dan juga Formasi Aiduna telah memasuki jendela kematangan. Ro dilakukan dengan menggabungkan keseluruhan sumur sehingga didapat trend dari nilai kematangan secara regional (Gambar 6). Hasil analisis nilai Ro menunjukkan bahwa jendela kematangan pada cekungan ini adalah kedalaman 7000 kaki dibawah pemukaan laut. Hal ini membuktikan bahwa Formasi Woni – Wogi dan juga Formasi Aiduna telah memasuki jendela kematangan.

Kematangan Regional

Sejarah Pemendaman
Hasil pemodelan sejarah pemendaman 1D pada sumur sebuah menunjukkan bahwa kematangan batuan induk terjadi pada umur miosen pada kedalaman 1980 m atau 6500 kaki Hasil endapan pada kala miosen ini lah yang memiliki peran dalam mematangkan batuan induk pra-tersier. Dimana kecepatan sedimentasi berlangsung dengan sangat cepat dikarenakan banyaknya pasokan sedimen hasil erosi dari tinggian yang terbentuk akibat collusion paka kala neogen tersebut.

Sejarah Pemendaman sebuah Sumur di cekungan Akimeugah

KESIMPULAN
Hasil identifikasi batuan induk pra-tersier pada Cekungan Akimeugah menunjukkan bahwa interval batuan induk formasi Woni – Wogi dan formasi Aiduna memiliki kandungan material organik yang buruk – baik. Selain itu, kedua formasi ini memiliki tipe kerogen yang didominasi oleh kerogen type III yang akan cenderung menghasillan gas dan telah memasuki jendela kematangan. Hal ini menunjukkan bahwa formasi woni – wogi dan formasi Aiduna merupakan batuan induk aktif pada cekungan Akimeugah. Pematangan formasi ini terjadi pada kala miosesn tengah, dimana endapan sedimen yang banyak dan cepat ini berasal dari collusion yang terjadi di kala tersebut yang berhasil mematangkan batuan induk pratersier cekungan ini.


Referensi:
  • Harahap, B.H. 2012. Tectonostratigraphy of the Southern Part of Papua and Arafura Sea, Eastern Indonesia, Indonesian Journal of Geology, Vol. 7
  • Huang, W.Y. dan Meinschein, W.G. 1979. Sterol as Ecological Indicators: Petroleum Geochemistry. Bandung. PreConvention short course IAGI : Awang H. Satyana 2004.
  • Peck, J.M. and Soulhol, B., 1986. Pre- Tertiary Tensional Periods and Their Effects on the Petroleum Potential of Eastern Indonesia. Proceedings Indonesian Petroleum Association, 15th Annual Convention, 341-369.
  • Peters, K.E. dan Cassa, M.R. 1994. Applied Source Rock Geochemistry, dalam Magoon, L.B. and Dow, W.G., eds., The Petroleum System - From Source to Trap: AAPG Memoir, 60
  • Satyana, A. 2015. Petroleum Geochemistry for Exploration and Production of Conventional and Unconventional Hydrocarbons. Short Course: IPA 2015
  • Subarnas, Agus. 2011. Penyelidikan Pendahuluan Kandungan Gas Dalam Batuan Serpih DiDaerah Subroto, E. (2004): Pengenalan Geokimia Petroleum. Bandung :Penerbit ITB
  • Waghete Dan Sekitarnya, Kabupaten Deiyai Provinsi Papua. Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2011
  • Yudha Situmorang, et al, 2017, STUDI GEOKIMIA BATUAN INDUK AKTIF PRA-TERSIER CEKUNGAN AKIMEUGAH, LEPAS PANTAI PAPUA SELATAN, Padjajaran Geoscince Journal
  • Waples, D. 1985. Geochemistry in Petroleum Exploration, International Human Resources Development Corporation, Boston.
  • http://geomagz.geologi.esdm.go.id/cekungan-akimeugah-dan-sahul-harapan-baru-penemuan-migas/
  • https://dzulfadlib.wordpress.com/tag/lapangan-minyak/





4 komentar:

  1. Do you realize there's a 12 word sentence you can speak to your crush... that will trigger intense feelings of love and impulsive attractiveness to you deep within his chest?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, idolize and protect you with all his heart...

    =====> 12 Words Who Trigger A Man's Desire Response

    This instinct is so built-in to a man's genetics that it will drive him to work harder than before to make your relationship as strong as it can be.

    In fact, triggering this all-powerful instinct is absolutely important to having the best ever relationship with your man that as soon as you send your man a "Secret Signal"...

    ...You will soon notice him open his soul and mind for you in a way he's never experienced before and he will perceive you as the only woman in the world who has ever truly attracted him.

    BalasHapus
  2. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q.ME
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-Q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    ~sakong
    ~aduQ
    ~capsa susun
    ~perang baccarat (new game)
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    BalasHapus
  3. Artikel yang bagus, ayo kunjungi NetData untuk mendapatkan Informasi networking menarik

    BalasHapus