Senin, 15 April 2019

IHTISAR CEKUNGAN FORMASI SEDIMEN DI INDONESIA TENGAH & TIMUR


IHTISAR CEKUNGAN FORMASI SEDIMEN
DI INDONESIA TENGAH & TIMUR


CEKUNGAN DI INDONESIA TENGAH

            Cekungan di Indonesia Tengah berhubungan dengan Fragmen Benua yang disebut dengan Micro Continent  yang berinteraksi dengan kerak Samudra sekelilingnya sepanjang sesar geser. Tumbukan yang mengakibatkan sesar sungkup dan imbrikasi serta terjadinya subduksi dan obduksi yang komplek, sehingga melibatkan ophiolite.

SULAWESI
·     Cekungan Sulawesi Selatan (Kalosi Block)
Cekungan berada di atas kerak Benua Asia, Fragmen Sulawesi Selatan ini memisahkan diri dari Kalimantan. Cekungan dalam hal ini dapat dibagi atas: Cekungan Paleogen (sebagai Rift basin) dan Cekungan Neogen. Istilah cekungan dalan hal ini lebih ke Cekungan Struktur dibanding cekungan sedimenter. Cekungan sedimennya mneliputi seluruh Sulawesi Selatan, dalam hal ini termasuk lepaspantai di selat Makasar.

A.   Cekungan Malawa (Depressi Malanae)

B.   Cekungan Spermonde (Sulawesi Selatan, merupakan Carbonate shelf)

C.   Cekungan Sengkang (lingkungan Karbonat) East Sengkang Basin dipisahkan oleh sesar Walanae dari West Sengkang Basin lingkungan karbonat

D.   Kalosi-Mamuju; merupakan jalur lipatan Sesar sungkup (thrustbelt, seperti duplex)

E.   Cekungan Lariang
  Perkembangan Tektonik Indonesia Tengah ini erat hubungannya dengan  tabrakan antara Australian Microcontinent;  Banggai dan Buton dengan Asian Microcontinent; Sulawesi Selatan. Tabrakan ini membentuk  subduksi di bawah Sulawesi Selatan dan menghasilkan Gunung Api Miosen-Pleistosen (Magmatik arc).
           
  Cekungan Malawa merupakan Paleogen Rift basin,  endapan batubara di daerah itu sebagai endapan Syn-Rift termasuk Formasi Malawa (Toraja Fm) yang berumur Eosen. Selanjutnya ditutupi endapan batugamping Tonasa (Makale Fm) berumur Oligosen yang merupakan endapan transgresi.

F.   Cekungan Banggai
(Sula-Sulawesi Timur, disebut juga Tomori Block), merupakan cekungan Forelad basin yang dibawahi oleh Rift-drift Mesozoikum dan Banggai-Sula (Platform), yang relatif stabil dan suatu kompleks tumbukan (Foreland thrust / Collision Complex) disebelah baratnya.Urutan stratigrafinya khas Benua Australia, mengingat Banggai-Sula merupakan micro continent bagian dari Benua Australia.  Cekungan Banggai merupakan belahan dari Cekungan Salawati yang telah terseret oleh Sesar Sorong yang memisahkannya.
 
G.  Percekungan Buton
Buton merupakan Micro Continent yang telah mengakrasi pada Pulau Muna yang terjadi pada tahap-tahap akhir dari pertumbukan lempeng Australia-Pasific. Sejarah tektonik Buton adalah sangat kompleks yang melahirkan beberapa cekungan struktur. Dua cekungan struktur itu diantaranya :
   The East Buton Basin: memperlihatkan struktur kompresi
The Buton Straits Basin:menghasilkan beberapa Antiklin besar dgn pola en echelon, erat bubungannya dengan pergeseran  gaya lipatan yang sederhananya (Simple fold style).

H.  Busur Banda

 1.   Cekungan Seram
 Cekungan di atas ini berada pada Fragmen Kerak Benua Australia, hal ini nampak pada urutan stratigrafinya, telah mengalami Rifting Transtension dan transpression yang menghasilkan lipatan dan sesar sungkup dalam jalur kompleks sesar geser mengiri (Left lateral strike slip zone). Antara Sesar Sorong di utara dan Sesae Tarera-Aiduna di selatan, pada akhir Pliosen. Aktifitas tektonik terakhir membentuk Young elongate perched thrust foreland basins Wahai Basin dan Bula Basin berumur Pliosen-Pleistosen yang menutupi urutan lapisan-lapisan Mesozoikum.

2. Cekungan Tanimbar
      Daerah percekungan ini meliputi kepulauan Kai dan Tanimbar di bagian timur Busur Banda,  Cekungan ini hasil interaksi tektonik tumbukan dari busur-busur Banda dan tektonik regangan (extensional tectonics) dari palung Aru dan terletak pada Pinggiran Pasif Benua Australia-Paparan Arafuru. Urutan Cekungan Pre-Rift di zaman Paleozoikum, Syn-Rift zaman Jura dan Passive Margin di zaman Kapur serta Drift pada zaman Tersier dapat dikenali di sini. Aktifitas tektonik disini yang terakhir menghasilkan cekungan yang melandai ke arah timur dan dibatasi oleh jalur sesar sungkup lipatan Dalam cekungan ini potensi untuk minyak dan gasbumi sangat kecil. (foldthrust belt) di sebelah barat.

3. Cekungan Timur
      Percekungan Timor merupakan kelanjutan dari Busur Banda, memperlihatkan kesesuaian dengan Cekungan Tanimbar, namun lebih kompleks karena disini kerak benua Australia dengan ujung passive marginnya bertumbukan secara frontal dengan jalur subduksi Busur Banda. Urutan Stratigrafi Australia juga dapat dikenali disini dan nampak dalam sesar sungkup yang sangat kompleks. Kecil sekali diketemukan minyak dan gasbumi disini.

4. Cekungan Nusa Tenggara
      Sulit untuk dapat mengatakan adanya cekungan sedimen di daerah ini, kecuali pada laut dalam di belakang maupun dimuka kepulauan mulai dari Bali sampai Sumba. Busur kepulauan ini merupakan jalur Magmatisme dengan kecil kemungkinan didapatkannya minyak dan gasbumi.


CEKUNGAN DI INDONESIA TIMUR

1.   Cekungan di Perisai Sahul
Cekungan di Perisai Sahul (di atas Kerak Benua Australia). Stratigrafi Cekungan ini ditandai adanya Ketidakselarasan antara Cekungan Pre-Rift (Paleozoikum), Syn-Rift (Jura Awal), Passive margin (Jura Akhir-Kapur Akhir) dan Continent-arc Collision related  Fore-land Basins dan Strike-Slip related Basins.

2.   Bagian utama Irian Jaya
Merupakan Pinggiran Benua Australia yang sejak Trias bergerak ke utara dan ini sebenarnya merupakan Passive margin, dengan lempeng Samudra di depannya membentuk subduksi terhadap lempeng Pasific. Pada saat jalur subduksi yang terus menerus mengkomsumsi Lempeng Samudra Australia bertumbukan dengan kerak benua Australia pada Awal Tersier.
     
Mengakibatkan Lempeng Samudra Pasific tertekukkan ke atas dan menghasilkan Obduksi, sedang lapisan-lapisan Paleozoic-Mesozoic serta lapisan Tersier terlipat kuat membentuk sesar naik dan sungkup ke arah selatan  yang sering disebut dengan Papua Foldthrust Belt, Sementara Foreland-basins terbentuk didepan Paparan Australia, Hinterland basin dibelakang Pegunungan lipatan tersebut. Lapisan sedimen yang terlipat ketat karena pertumbukan Collision ini disebut Suture. Masalah di sini makin dipersulit  dengan adanya sesar geser di jalur Pegunungan tersebut.

A.    Suture related basins
       Cekungan Akimeugah (Foreland basins). Di selatan Irian Jaya
       Cekungan Mamberano (Foredeep basin). Di utara Irian Jaya
      Cekungan di Paparan Australia Utara (Timor Gap), merupakan cekungan Rift basin   dan Passive margin pada Pra-Tersier

B.     Strike-slip related basin
        Cekungan Salawati
Cekungan ini berhubungan dengan Sesar Geser Sorong,yang membentuk asimetri, ada dugaan bahwa Cekungan Salawati ini merupakan bahagian terpotong dari Cekungan Banggai.
        Cekungan Bintuni
Pada Cekungan ini terbukti batuan Pra- Tersier menghasilkan Gas, bukan merupakan bessement, Gas ditemukan pada batuan umur Jura. Stratigrafi Pra-Tersier. Cekungan ini diduga terbentuk  karena sesar geser yang menghasilkan Transpressional struktur sesar sungkup dari Jakur Lengguru pada penampang berbentuk asimetri.
      Cekungan-cekungan yang terbentuk karena pengaruh Sesar Geser Sorong (Sorong Fault Zone), berbentuk Half Graben, Cekungan Banggai merupakan belahan dari cekungan Salawati yang telah ditransport beberapa ribu Km, ke arah Barat pada zaman Tersier. Urutan Pre-Rift, Syn-Rift dan Passive-margin, serta terakhir Drift dapat dikenali pada kedua cekungan ini. Transpressional pada akhir Tersier telah menghasilkan ribuan meter sedimen klastik yang berpotensi untuk minyak dan Gasbumi


Referensi:
·         google.com
·         Wikipedia.com
·         http://jus-jusri.blogspot.com


0 komentar:

Posting Komentar