Teknologi Kamera:
Sejarah dan Perkembangan Kamera
Jika
Anda penyuka fotografi, mungkin Anda menggunakan kamera setiap harinya. Entah
itu untuk memotret kejadian sehari-hari, pemandangan, atau momen khusus
misalnya pernikahan. Namun, tahukah Anda perkembangan kamera tersebut? Sejarah
kamera dapat ditelusuri lebih jauh ke belakang daripada pengenalan fotografi.
Kamera berevolusi dari kamera obscura, dan terus berubah melalui banyak
generasi teknologi fotografi, termasuk daguerreotype, calotype, Dry Plates,
film, sampai dengan kamera digital
1. Kamera Obscura
Kamera
obscura adalah kamera pertama dalam sejarah fotografi. Obscura berasal dari
bahasa Latin yang artinya “ruang gelap”. Kamera ini berbentuk seperti sebuah
kotak dengan ruang gelap atau kedap cahaya di dalamnya. Kamera obscura dapat
memantulkan cahaya melalui dua buah lensa konveks, yang kemudian menempatkan
gambar pada film/kertas di titik fokus pada lensa kamera. Catatan tertua yang
membahas tentang prinsip ini adalah deskripsi yang dikemukakan oleh filsuf Han
Cina Mozi (470 hingga 391 SM). Mozi menegaskan bahwa gambar kamera obscura
terbalik karena cahaya bergerak dalam garis lurus dari sumbernya.
Alhazen - Kamera Obscura
Pada
abad ke-11 fisikawan Arab, Ibnu Al-Haytham (atau yang dikenal pula dengan nama
lain Alhazen) menulis buku-buku yang sangat berpengaruh tentang optik, termasuk
eksperimen dengan cahaya melalui lubang kecil di ruangan yang gelap.. Kamera
ini dikembangkan dengan konsep lubang kecil di kotak gelap yang disinari cahaya
mampu menghasilkan gambar. Hal itu menjadi titik awal penemuaan teknologi
kamera.
Ilustrasi Prinsip Kamera Obscura
Gambar Seorang seniman menggunakan kamera obscura abad
ke-18
Sebelum
dipopulerkan Alhazen, pada zaman sebelum Masehi tercatat bahwa konsep ini telah
ditemukan oleh seorang filsuf bernama Mozi pada zaman sebelum Masehi.
Joseph Nicéphore Niépce adalah orang pertama
yang menghasilkan foto menggunakan kamera pada tahun 1816. Ia menghasilkan foto
pertamanya menggunakan kamera yang sangat kecil buatanya sendiri dan dengan
menggunakan selembar kertas dilapisi dengan perak klorida. Meskipun saat itu ia
belum dapat menghasilkan foto yang permanen, kemudian pada pertengahan 1820-an,
Niépce bereksperimen lagi menggunakan kamera obscura yang terfokus pada pelat
timah 16,2 cm x 20,2 cm (6,4 in × 8,0) yang dilapisi tipis dengan aspal judea,
yaitu aspal yang terbentuk secara alami yang peka akan cahaya. Joseph Nicéphore
Niépce adalah orang pertama yang menghasilkan foto menggunakan kamera pada
tahun 1816. Ia menghasilkan foto pertamanya menggunakan kamera yang sangat
kecil buatanya sendiri dan dengan menggunakan selembar kertas dilapisi dengan
perak klorida. Meskipun saat itu ia belum dapat menghasilkan foto yang
permanen, kemudian pada pertengahan 1820-an, Niépce bereksperimen lagi
menggunakan kamera obscura yang terfokus pada pelat timah 16,2 cm x 20,2 cm
(6,4 in × 8,0) yang dilapisi tipis dengan aspal judea, yaitu aspal yang
terbentuk secara alami yang peka akan cahaya.
Plat Joseph Nicéphore Niépce – View
From The Window At Le Gras
Foto pertama karya Joseph Nicéphore
Niépce – View From The Window At Le Gras
Kamera obscura yang tidak praktis mengalami
perkembangan. Pada tahun 1660-an, ilmuwan asal Inggris Robert Boyle dan
asistennya Robert Hook menemukan kamera portable obscura. Kamera ini merupakan
bentuk modifikasi kamera obscura sehingga bentuknya lebih ringkas.
Kamera Obscure Portable
Buku
karangan Alhazen juga dipelajari oleh ilmuwan barat seperti Joseph Kepler.
Ilmuwan ini ahirnya berhasil memperbesar proyeksi gambar yang dihasilkan kamera
dengan menambahkan lensa negatif di belakang lensa positif. Robetrt Boyle
kemudian juga berhasil membuat kamera kecil tanpa kabel pada tahun 1665.
kamera pertama yang sangat praktis untuk
digunakan dalam bidang fotografi ditemukan oleh Johann Zahn, pada tahun 1685.
Prinsip kamera model Zahn ini menggunakan slide tambahan sebagai alat untuk
memfokuskan objek. Sistem Zahn tersebut mampu memberikan tambahan plat sensitif
di depan lensa kamera sebelum melakukan pengambilan gambar.
2. Kemera
Daguerreotypes dan Calotypes
Hampir
900 tahun setelah ditemukannya kamera Obscura, pada tahun 1837 Joseph Nicephore
Niepce yang berkebangsaan Prancis menemukan konsep fotografi yang praktis, yang
kemudian dinamakannya sebagai Daguerreotypes dan dipublikasikan pada tahun
1839. Daguerre menggunakan lembaran tembaga berlapis perak dengan uap yodium
untuk memberikan lapisan iodida perak peka cahaya. Setelah terpapar di kamera,
gambar dikembangkan oleh uap merkuri dan diperbaiki dengan larutan natrium
klorida.
Kamera Daguerreotypes
Di
dalam sebuah kotak kecil dengan lubang cahaya, dengan menambahkan pelat tembaga
dan perak yang ditambahkan dengan uap yodium maka kamera generasi ini lebih
sensitif terhadap cahaya.
Boulevard du Temple by Daguerre
Setelah
dilakukan eksposur pada kamera, gambar kemudian terbentuk melalui uap merkuri
dan larutan natrium klorida. Niepce bekerja sama dengan partnernya Louis
Daguerre dalam penemuan kamera ini, oleh sebab itulah nama kameranya dinamakan
dengan nama penemunya.
Henry
Fox Talbot menyempurnakan proses yang berbeda yaitu calotype pada tahun 1840
dan di komersilkan. Ia mengembangkan kamera yang sangat sederhana yang terdiri
dari dua kotak bersarang. Kotak belakang memiliki layar kaca tanah yang bisa
dilepas dan bisa masuk dan keluar untuk menyesuaikan fokus. Setelah pemfokusan,
kaca tanah diganti dengan pegangan yang kedap cahaya yang berisi pelat atau
kertas peka dan lensa tertutup. Kemudian fotografer membuka cover pada holder,
membuka tutup lensa, dan menghitung menit sebanyak yang di inginkan yang
disesuaikan dengan kondisi pencahayaan sebelum mengganti tutup dan menutup
dudukannya. Meskipun kesederhanaan mekanis ini, lensa achromatic berkualitas
tinggi telah menjadi standar.
Kamera Calotype C 1850
3. Pelat Kering Collidion
Plat
kering collodion mulai digunakan orang semenjak tahun 1857, kamera yang satu
ini merupakan buah karya dari Desire van Monckhoven. Empat belas tahun kemudian,
kamera pelat kering ini dimodifikasi oleh Richard Leach Maddox yang berhasil
menciptakan pelat basah yang kualitas dan kecepatan pengambilan gambarnya lebih
baik.
Kamera Pelat Kering Collodion
Perjalanan
kamera Colliidion terus berlangsung hingga pada tahun 1878 ditemukan emulsi
gelatin yang mampu meningkatkan sensitivitas kamera, sehingga kamera bisa
mengambil gambar secara spontan.
Saat-saat
inilah dimana tripod dan alat bantu kamera lainnya tidak terlalu dibutuhkan
untuk mengambil gambar. untuk pertama kalinya, kamera bisa dibuat cukup kecil beratnya
tidak terlalu besar untuk dipegang tangan, atau bahkan tersembunyi. Ada
proliferasi dari berbagai desain, dari refleks tunggal dan lensa ganda untuk
kamera besar dan kamera genggam.
4. Kodak dan Kamera
Film
Para
fotografer yang lahir di tahun 90-an pasti pernah mengenal kamera yang
menggunakan roll film di dalamnya yang kemudian bisa dicetak menjadi sebuah
foto. Sebetulnya pengembangan kamera film ini sudah dimulai satu abad
sebelumnya, yaitu semenjak tahun 1885 oleh George Eastman yang memulai produksi
film kamera, yang kemudian berkembang lagi menjadi seluloid pada tahun
1888-1889.
Kamera Kodak 1888
Kamera Kodak 1910
Kamera
film tersebut ia namakan dengan Kodak, yang kemudian mulai dikenalkan kepada
masyarakat luas semenjak tahun 1888. Lebih canggih lagi dari sebelumnya, hanya
terdiri dari satu buah lensa fokus dan satu shutter speed.
Sampai
akhirnya di akhir abad ke-19 Eastman telah berhasil membuat berbagai model
kamera film, termasuk kamera berbentuk kotak dan kamera lipat. Walaupun kamera
Kodak ini berhasil membuat fotografi menjadi tidak terlalu mahal bagi banyak
kalangan, kamera pelat masih banyak digunakan orang waktu itu karena kualitasnya
yang lebih baik. Untuk bersaing dengan kamera roll, kamera pelat era ini
dilengkapi dengan majalah untuk menahan beberapa pelat sekaligus.
5. Kamera Compact
dan Canon
Sejarah
kamera dilanjutkan dengan hadirnya kamera compact yang diteliti oleh Oskar
Barnack di Leitz. Barnack menggunakan film 35 mm untuk membuat kamera yang
dapat menghasilkan perbesaran gambar dengan kualitas sangat baik. Akhirnya,
pada tahun 1913 terbentuklah prototipe Ur-Leica, kamera 35 mm yang kemudian
pengembangannya tertunda karena adanya perang dunia pertama.
Setelah
beberapa kali mengalami perkembangan fitur, kamera Ur-Leica mulai dijual secara
luas pada tahun 1923. Semenjak itu, konsumen pengguna kamera merasa sangat puas
dan menyambut baik inovasi kamera yang satu ini.
Kamera Leica I 35 mm, 1925
Dari
sinilah kemudian muncul perusahaan pembuat kamera saingan Ur-Leica, yaitu
kamera Canon yang perusahaannya berpusat di Jepang. Canon juga membuat kamera
dengan film cine 35 mm, yang kemudian bersaing ketat dengan Ur-Leica. Kamera
yang dibuat di negeri matahari terbit ini kemudian menjadi sangat populer
setelah berakhirnya perang Korea yang membuat veteran Jepang banyak membawa
kamera ini ke Amerika Serikat. Tentunya hingga kini Canon terus berinovasi
memproduksi berbagai kamera canggih lainnya, sehingga sampai saat ini pun
bisnisnya masih berjalan dengan subur.
6. TLR dan SLR
TLR
merupakan kepanjangan dari twin-lens reflex, sementara SLR adalah akronim dari
single-lens reflex. Kamera TLR mulai dibuat oleh Franke&Heidecke Rolleiflex
pada tahun 1928, sementara kamera SLR sebagai perkembangan lebih lanjut mulai
diproduksi semenjak tahun 1933, yang pertama kali menggunakan 127 roll film.
Kamera SLR Contax S
Secara
khusus, kamera TLR dilengkapi dengan dua lensa objektif dengan panjang focal
yang sama. Satu lensa berguna untuk tujuan mengambil gambar, sementara lensa
lainnya berguna untuk menangkap bayangan yang telah masuk ke lensa pertama. Sementara
pada kamera SLR, hanya terdapat satu buah lensa yang sudah dikombinasikan dengan
sensor gambar digital.
Kamera
SLR dipopulerkan oleh perusahaan Asahi Optical, yang pertama kali meluncurkan
kamera SLR 35mm yang dinamakan dengan Asahiflex. Pada tahun 1950-an, mulai
banyak kamera SLR yang beredar di pasaran, termasuk Canon, Yashica, dan Nikon.
Kamera SLR 1949
Sementara
kamera konvensional menjadi lebih canggih, jenis kamera yang sama sekali baru
muncul di pasaran pada tahun 1948. Ini adalah Polaroid Model 95, kamera
instant-picture pertama di dunia. Dikenal sebagai Kamera Land setelah
penemuanya oleh Edwin Land. Model 95 menggunakan proses kimia yang dipatenkan
untuk menghasilkan cetakan positif yang telah selesai dari negatif yang
terekspos dalam waktu kurang dari satu menit. Kamera Land cukup diminati meski
harganya relatif tinggi dan jajaran Polaroid telah meluas menjadi lusinan model
pada 1960-an. Kamera Polaroid pertama yang ditujukan untuk pasar populer, Model
20 Swinger of 1965, sukses besar dan tetap menjadi salah satu kamera terlaris
sepanjang masa.
Model Polaroid J66, 1961
Polaroid Model 20 Swinger
Kamera
pertama yang mengusung eksposure otomatis yang dilengkapi dengan selenium
light-meter adalah Super Kodak Six-20 pack di Tahun 1938, tetapi harganya
sangat tinggi sekitar $ 225 saat itu ( setara $ 3912 untuk saat ini ). Pada
tahun 1960-an, komponen elektronik berbiaya rendah merupakan hal yang biasa dan
kamera yang dilengkapi dengan pengukur cahaya dan sistem exposure otomatis
menjadi semakin meluas.
MEC-16 SB 16mm subminiature camera
Kemajuan
teknologi berikutnya datang pada tahun 1960, ketika Mec 16 SB subminiature
Jerman menjadi kamera pertama yang menempatkan pengukur cahaya di belakang
lensa untuk pengukuran yang lebih akurat. Namun, pengukuran melalui lensa pada
akhirnya menjadi fitur yang lebih umum ditemukan pada SLR dibandingkan jenis
kamera lainnya. SLR pertama yang dilengkapi dengan sistem TTL adalah Topcon RE
Super tahun 1962.
7. Kamera Analog
Sejarah
kamera fotografi selanjutnya sampai pada tahun 1981 saat dimulainya pembuatan
kamera analog, yang teknik pengambilan gambarnya masih bisa menggunakan film
seluloid (klise/film negatif). Yang pertama kali membuat kamera analog ini
adalah Sony Mavica.
Kamera Sony Mavica
Pada
Olimpiade 1984, pertama kalinya kamera analog yang diproduksi Canon digunakan
untuk memotret Yomiuri Shinbun yang hasilnya kemudian dimuat di surat kabar
Jepang.
Namun
seiring perjalanannya, kamera analog kurang mendapat antusias masyarakat karena
biaya penggunaannya yang sangat mahal, serta kualitas gambar yang kurang baik
jika dibandingkan dengan kamera lain. Aplikasi kamera analog saat ini banyak
dipakai untuk kamera CCTV.
8. Kamera Digital
Sejarah
perkembangan kamera digital tidak terlepas dari pengembangan video tape
recorder (VTR), yakni sebuah teknologi merekam gambar pada televisi. Pada tahun
1951, untuk kali pertama, Bing Crosby Laboratorium membuat versi awal dari VTR.
Alat tersebut berfungsi untuk mengambil gambar dari kamera televisi, kemudian
mengkonversi gambar tersebut menjadi suatu impuls listrik (digital) dan
menyimpannya ke dalam tape magnetis.
Kemudian
pada tahun 1956, Charles P. Ginsburg dan Ampex Corporation menyempurnakan VTR
dengan meluncurkan versi VR1000 dan umum dipakai oleh industri televisi. Maka
dari sanalah, antara kamera video dengan kamera digital memiliki kesamaan dalam
penggunaan CCD (Charged Couple Device) untuk mengatur warna dan intensitas
cahaya. Sejak saat itulah, era kamera digital telah dimulai dan berkembang secara
pesat.
”Pemisahan”
wujud kamera digital dengan kamera video terjadi pada tahun 1981, dimana Sony
memperkenalkan kamera elektronik komersil pertama mereka yang disebut Mavica.
Adapun cara kerja dari kamera digital pertama ini yakni gambar yang direkam ke
mini disc kemudian dimasukkan ke dalam video reader yang terhubung ke monitor
atau televisi warna. Walaupun Mavica belum dapat dikatakan kamera digital, itu
sebenarnya merupakan modifikasi kamera video yang mengambil foto secara
spontan.
Sementara
itu, sejak pertengahan tahun 1970-an, Kodak Company memiliki beberapa penemuan
tentang solid-state atau kejernihan untuk sensor gambar, yaitu mengubah cahaya
ke gambar digital untuk penggunaan pada tingkat profesional dan konsumen rumah
tangga.
Dilanjutkan
tahun 1986, Kodak untuk pertama kalinya di dunia mengenalkan sensor megapixel.
Sensor ini mampu merekam 1,4 juta pixel yang dapat menghasilkan 5x7 inci foto
digital cetak berkualitas baik pada saat itu. Setahun kemudian (1987), Kodak
pun merilis tujuh (7) produk lainnya untuk merekam, menyimpan, memanipulasi,
transmisi elektronik, serta untuk mencetak gambar atau objek.Kamera digital
pertama kali dikembangkan oleh Fuji pada tahun 1988, yang menggunakan kartu
memori 16 MB untuk menyimpan data foto yang diambil. Selanjutnya kamera digital
mulai dikenalkan pada masyarakat luas semenjak tahun 1989 oleh Fuji. Pada tahun
1991, dimulailah pemasaran kamera digital Kodak DCS-100 yang beresolusi 1,3
megapiksel.
Kamera Kodak DCS 100
Format
foto kamera digital mulai beralih menjadi JPEG dan MPEG yang tidak memakan
banyak tempat pada penyimpanan data. Pada tahun 1995, kamera digital dengan
kristal cair di bagian belakang lensa mulai dikembangkan oleh Hiroyuki Suetaka
dengan nama kamera Casio QV-10.
Format
foto kamera digital mulai beralih menjadi JPEG dan MPEG yang tidak memakan
banyak tempat pada penyimpanan data. Pada tahun 1995, kamera digital dengan
kristal cair di bagian belakang lensa mulai dikembangkan oleh Hiroyuki Suetaka
dengan nama kamera Casio QV-10.
Minolta RD-175
Pada
tahun 1995 Minolta memperkenalkan RD-175, yang didasarkan pada Minolta 500si,
SLR dengan splitter dan tiga CCD independen. Kombinasi ini menghasilkan 1,75
juta piksel.
Kamera
DSLR mulai ditemukan pada tahun 1999 awal dengan peluncuran Nikon D1 yang
berhasil menekan biaya produksi hingga setngah harga saja. Jenis kamera ini
mampu menghasilkan gambar yang sangat baik dan beresolusi tinggi.
Kamera Nikon D1
Hingga
kini pun kamera DSLR masih banyak digunakan oleh para fotografer dengan berbagai
macam lensa yang bisa dilepas-pasang. Selain itu, secara umum harga kamera DSLR
tidak semahal dahulu.
Penjualan
kamera digital terus berkembang, didorong oleh kemajuan teknologi yang sangat
pesat. Pasar kamera digital tersegmentasi ke dalam berbagai kategori, Kamera
Digital Compact Still, Bridge Camera, Mirrorless Compacts dan DSLR.
Sensor CMOS Canon
Salah
satu kemajuan teknologi kamera digital yang paling utama adalah pengembangan
sensor CMOS, yang membantu mendorong biaya produksi sensor yang cukup rendah
untuk dapat di aplikasikan sebagai kamera ponsel maupun smartphone.
Demikianlah
perkembangan kamera fotografi dari masa ke masa. Semoga sejarah kamera ini
menambah pengetahuan Anda di dunia fotografi.
Referensi:
- https://www.foldertekno.com/sejarah-kamera/
- https://dinprasetyo.com/sejarah-dan-perkembangan-kamera-dari-masa-ke-masa/
- https://www.saintd.co/2018/07/sejarah-kamera.html
- https://www.kaskus.co.id/thread/512576652c75b4da3f000003/sejarah-perkembangan-kamera-digital/
Nice info (^^), jangan lupa sering2 kunjungi blog Titih di http://titihmarket.blogspot.com/
BalasHapus